Jumat, 26 Maret 2010

MEMAHAMI KONSEP PENCIPTAAN MANUSIA

MEMAHAMI KONSEP PENCIPTAAN MANUSIA

-----------------------------------------------------------

Oleh :AB. BAJA SUKMA, S.P, M.Si

Wa Qalla : (Az-Zariyat :56)

WAMAA KHOLAKTUL JINNA WALINSA ILLA LIAYAKBUDUUN

Aneh Bin Ajaib, sampai saat ini kita dalam keadaan sehat wal afiat secara lahir dan bathin, hingga saat ini kita tetap diperkenankan NYA menghirup udara segar, menikmati air bersih, memanfaatkan sinar mata hari dengan “Gratis”.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, dan merupakan khalifah dimuka bumi, sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Tin ayat 4 :

(Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna / sebaik-baiknya).

Hal ini dapat kita fahami bahwa yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini adalah volume otak, dengan karunia volume otaknyalah maka manusia memiliki akal dan budi, kita juga dapat melihat dari wujud anatomi manusia, dimana manusia berdiri tegak, maka posisi otak manusia ditempatkan pada posisi paling atas dari susunan anatomi tubuh manusia, sangat jauh dengan pantatnya, coba bedakan dengan makhluk lainnya yang berkaki empat, dimana posisi otak dan pantatnya sejajar. Maka sangat wajar jika manusia dianjurkan untuk banyak berfikir dahulu, baru kemudian berbicara, karena posisi otak diatas dan mulut dibawah otak, secara anatomi. Sayangnya banyak diantara manusia yang tidak memahami konsep penciptaan dirinya, maka tidak jarang manusia berperilaku seperti, bahkan lebih rendah dari hewan. Artinya manusia semacam ini tidak mengenal akan dirinya....... “Man ‘arafa’ nafsahu, fakad’arafa’ Rabbahu” (barang siapa mampu mengenal dirinya, maka ia akan mampu mengenal Rabbinya.... Hadist Qudsi).

Pada hakekatnya, semua produk yang diproduksi oleh perusahaan tertentu, apakah itu Samsung, Nokia, Sepeda Motor Honda, Telavisi hingga Mobil mewah, pada umumnya Perusahaan tersebut pasti menerbitkan sebuah Petunjuk Operasional yang dikenal dengan Manual Instruction, sehingga kita tidak salah dalam mengoperasikan produk tersebut. Bayangkan jika Telavisi dengan standard konsumsi volage sebesar 110 V, tetapi kita masukan pada jek PLN dengan voltage 220 Volt maka komponen elektronik TV tersebut akan hangus terbakar, atau sebuah mobil mewah yang menurut petunjuk harus diservices dan ganti olie pada 1.500 KM pertama, tetapi kita tidak melakukannya maka ada kemungkinan engine dan komponen dalam akan terganggu dan mobil mewah tersebut akan bermasalah, akan menjadi si Jago Mogok.

Demikian pula halnya dengan manusia ciptaan Allah SWT yang paling sempurna ini, lakadkhalaknal insana fii akhsani taqwim (At-Tin : 4), sudah tentu Allah SWT pun telah menerbitkan sebuah buku petunjuk Standard Operatoinal Prosedur, sehingga kita tidak salah dalam mengoperasikan diri kita, bagaimana menggunakan mata kita, telinga kita, mulut kita, tangan dan kaki kita, bahkan bagaimana kita menggunakan Hati dan Otak kita agar selalu berjalan dengan Ridho Illahi. Jika Petunjuk Operasional diri kita ini tidak kita cermati dan aplikasikan, maka jangan heran jika Allah SWT mencabut amanahNYA, jika salah menggunakan mata, maka suatu saat mata kita kena katarak atau rusak, rabun, bahkan buta, jika salah menggunakan telinga maka suatu saat telinga akan tuli, jika salah menggunakan otak maka suatu saat akan stress atau struk, demikian pula dengan kaki dan tangan, jika salah menggunakannya jangan heran bila suatu saat akan cacat atau kaku karena struk. Jika tidak sesuai dengan PedomanNYA dalam mengoperasikan produkNYA, maka apa yang diungkapkan Allah SWT dalam surat At-Tin ayat ke 5 :

(Kemudian kami kembalikan/ campakkan dia ke tempat yang serendah-rendahnya/hina(neraka).

Selanjutnya Allah SWT menegaskan dalam surat Ibrahim ayat 7 :

La’in syakartum la ajidannakun.. ("Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"). Maka ketika kita diciptakan Allah SWT dalam bentuk yang sempurna, seharusnya kita bersyukur dengan cara memanfaatkan potensi diri kita dijalan yang diridhoi Allah SWT, jika tidak maka kita tergolong orang yang kufur nikmat dan Allah SWT akan menurunkan azabnya yang sangat pedih........................................................

Bagaimana bentuk syukur itu, caranya cukup dengan mengikuti petunjuk Standard Operasional Prosedur (SOP) dalam mengoperasionalkan diri sebagai produk Allah yang sempurna ini dengan sempurna juga, yaitu mengikuti petunjuk yang tertuang pada setiap item dalam Al-Qur’an dan Hadist, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 2 :


( Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan didalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa).

Sesungguhnya dalam diri manusia terdapat dua komponen utama, yaitu otak dan hati (Fikiran dan Perasaan), dimana dua komponen ini ada kalanya mereka bersifat kontradiktif untuk saling mendominasi, dan ada kalanya bersifat konsulidatif untuk ber-koalisi, maka sifat otak itu cerdas, kadang cenderung sombong dan Licik, hati kadang sejuk dan lembut, kadang keras, kaku dan emosional. Maka Rasulullah Saw mengatakan bahwa dalam diri manusia terdapat segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka akan baik seluruh kehidupannya, segumpal daging itu adalah Hati, maka hati bagaikan CPU (Central Procesing Unit) dalam diri manusia. Jika hati ini mendominasi otak, maka seorang yang cerdas akan sombong, bahkan licik dan emosional, tetapi sebaliknya jika otak yang mendominasi hati maka orang tersebut akan selalu rasional, penuh pertimbangan, tidak ambisius, dan fragmatis. Jadi jika hati sebagai CPU (Central Processing Unit) dalam diri manusia, maka yang perlu di format dengan Program-program aplikatif adalah Hati.

Rasulullah Saw bersabda :”bahwa segala sesuatu itu ada pembersihnya, besi yang berkarat dapat dibakar dan ditempa, kain yang kotor dapat dicuci, tetapi hati yang kotor hanya dapat dibersihkan dengan Dzikrullah”.

Banyak sekali ayat-ayat yang memerintahkan dan menganjurkan kepada orang yang “ber iman” untuk “Ber zikir” kepada Allah Swt, misalnya dalam surat Ar-Rad : 28:

Allazi na ‘amanu watatma inul qulubuhum bizikrillahi ala bizikrillahi tatma inal Quluub” (Orang-orang yang ber Iman hati mereka menjadi tenang dengan berzikir kepada Allah, ingatlah Hanya dengan berzikir kepada Allah maka hati/jiwa menjadi tenang), dan selanjutnya hanya jiwa/hati yang tenang saja yang mendapat “tiket/undangan” dari Allah Swt untuk memasuki SorgaNYA seperi tertuang dalam surat Al-Fajr :27-30:

Yaa ayatuhan nafsul mutma’inah, irji’i ila Rabiki radiyatan mardiyah, fadhuli fi ‘ibadi, wadhuli Jannati..” (wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ikhlas dan diridhoi, masukah kedalam golongan HambaKU, dan Masuklah kedalam SorgaKU...). Pertanyaannya, bagaimana caranya membentuk hati/jiwa yang tenang agar mendapat “tiket/undangan” dari Allah Swt untuk memasuki SorgaNYA, Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Ahzab : 41 :

yaa ayuhallazi na’amanuzkurullaha Zikran Kasyiira” (hai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah, Zikir setiap saat dan sebanyak-banyaknya).

Bagaimana methode zikir yang benar ? Sangat jelas petunjuknya pada Al-A’raf : 205:

Wazkuru Rabbaka fi nafsika, tadarru’aw, wahifataw, waduunal zahri minal kauli bil ghuduwi, wal asholi wala taku minal ghaafiliin” (dan berzikirlah kepada Rabbimu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi & petang, dan janganlah kamu termasuk orang2 yang lalai).

Dengan metode zikir yang benar menurut konsep Allah SWT, maka kita dapat membersihkan jiwa dan hati sanubari, agar terwujud “Tune Up freqwunsi” insaniyah menuju freqwensi “Signal Illahiyah”, ..............................

Dalam Hadist Qudsi Riwayat Imam Akhmad dari Wahab Bin Munnabih, Allah Swt menjelaskan “Lam yas’ani ardi walaa samaaii wasi’anii qalbu ‘abdil mu’minul layiinul waadi” (tidak dapat memuat akan zatKU bumi dan langitKU, yang dapat memuatnya adalah hati hambaKU yang mukmin/suci, lembut dan tenang.

Jika methode dzikir ini dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita, maka akan terbentuk Quantum dzikrullah bil Qolby sebagai Micro Vibration dalam diri yang akan mempengaruhi detak jantung, mempengaruhi aliran darah, mempengaruhi desah nafas dalam mengirim Oksigen murni naik ke otak, maka terwujudlah sebuah konsep pemikiran yang berorientasi pada Rakhmatan lil alamin, menjadikan seseorang memiliki akhlakul karimah. (BERSAMBUNG)

Kamis, 18 Maret 2010

KAPAN KITA MASUK ISLAM

Ini hanya Ungkapan hati..............................................
sebenarnya Kapan Kita Mulai Masuk Islam?????